Home
»
AKSI
»
AKSI-DEMO
»
BERITA
»
KNPB TIMIKA
»
KNPB-PRD
»
KNPB-PRD-FAK-FAK
»
KNPB-PRD-KAIMANA
»
KNPB-PRD-TIMIKA
»
NEWS
»
PNWP-PRD
»
TERKINI
» RAKYAT PAPUA DI TIMIKA MINTA INDONESIA MEMBUKA RUANG DEMOKRASI
RAKYAT PAPUA DI TIMIKA MINTA INDONESIA MEMBUKA RUANG DEMOKRASI
Posted by: Mypapua Posted date: 16.15 / comment : 0

TIMIKA—Ribuan rakyat mediasi
oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Timika melakukan aksi
damai Nasional memintah kepada Indonesia segerah membuka Rung Dekorasi seluas-luasnya
bagi orang Papua karena untuk menikmati kebebasan sipil dan politik.
Dan bebas dari ketakutan
dan kemiskinan serta kebebasan berpendapat
hanya dapat dicapai apabila diciptakan kondisi dimana, setiap orang dapat menikmati hak-hak sipil dan hak politik, dan juga hak-hak ekonomi sosial dan budaya.
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dengan Resolusi
Majelis Umum
2200 A (XXI) Tertanggal
16 Desember 1966. Pada Pasal
1 ayat 1 dan
Pasal 19 ayat 1 semua bangsa berhak untuk
menentukan nasib sendiri.
Namun aksi damai nasional
tersebut, dihadang oleh Aparat Kepolisian Indonesia Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso dan Kabag Operasi Agus Karowa bersama Pasukan elit dengan senjata mobil
lengkap melarang palang jalan di depan pasar Gorong-gorong
pada hari kamis (21/05/2015) pukul 09:50
waktu Timika. Pada hal surat pemberitahuan sudah sampaikan sebelum satu minggu.
Rute aksi yang akan dilewatkan yakni star dari Kantor
KNPB & PRD Timika, Gorong-gorong,
Jl. Ahmad Yani, Lampu merah BPD, menuju
Kantor Dpr Timika.
Aksi damai Nasional seluruh papua dan diluar Papua, khususnya
di wilayah Timika Penangung jawab aksi damai
tersebut oleh Parlemen rakyat Daerah (PRD) Wilayah Bomberai,
ini tuntutan aksi sekitar tuju point.
Pertama, Rakyat
Papua Barat mendesak Kepada Pemerintah Indonesia segera memberikan akses bagi wartawan
asing secara bebas meliput di Papua Barat Tanpa dibatasi.
Kedua,
Mendesak pemerintah Pusat pemerintah
segera membuka Ruang demokrasi di Papua Barat, tanpa diskriminasi
Ketiga,
Mendesak Kepada PBB segera mengirim pelopor khusus tentang Hak berpendapat dan
berexpresi lembaga kemanusian Internasional
di Papua Barat.
Keempat,
Pemreintah Indonesia hetikan diplomasi kotor dan propaganda politi terhadap dunia internasional , sebab
hal itu hanya menutupi pelanggaran HAM di Papua Barat.
Kelima, Solidaritas
Masyarakat Internasional pimpinan
negara-negara MSG tidak boleh di tipu
dengan diplomasi NKRI, Ras melanesia di
Papua Barat menuju kepunahan.
Keenam, Rakyat
Papua Barat sorong sampai merauke mendukung Penuh aplikasi ULPWP membawa west
Papua menju MSG
Ketujuh, Segera
Lakukan Moblisasi umum di seluruh tanah Papua mendukung ULMWP membawah West
Papua menuju MSG, melalui doa dan Puasa serta aksidemo damai tanggal 28 mei dan
04 juni 2015 untuk mendukung KTT MSG yang ke 19 di Honiara.
Aksi mulai pukul 09:00
Waktu Papua, membuka dengan doa depan kantor berjalan aman, masa aksi memegang
spanduk bertulisan “INDONESIA SEGERA BUKA RUANG DEMOKRASI DI PAPUA” “RAKYAT PAPUA MENDUKUNG ULMWP MEMBAWA APLIKASI
KE ANGGOTAAN WEST PAPUA KE MSG”, dan “INDONESIA SEGERA BUKA JURNALIS ASING KE
PAPUA”,”INDONESIA HENTIKAN KEKERASAAN DI PAPUA BARAT”,.
Masa aksi juga memegang berbagai plamfet dan poster
bertulisan WE WONT TO REFERENDUM,
REFERENDUM FOR WEST PAPUA, PAPUA BARAT DARURAT HAM, INDONESIA HENTIKAN PENANGKAPAN AKTIVIS PAPUA,
PAPUA YES- INDONESIA NO.
Kemudian Masa aksi memegang 15 bendera KNPB dengn simbol
Perlawanan terhadap penjajah Indonesia.
Masa aksi yang terdiri dari anak SD, SMP, SMA-SMK, Mahasiwa,
mama Papua, kaum pria, Toko Gereja, Toko
adat dan rakyat sipil orang asli papua.
Sampai diGorong-gorong
polisi dilarang keras untuk melanjutkan aksi ke Kantor DPR karena kantor PDR
Timika belum berfungsi dan anggota DPR Timika belum ada, “tutur Kabag Operasi
Agus Karowa dengan tegas.
“Karowa menyatakan jika masa aksi melanjutkan aksi sampai di
Kantor DPR maka, saya akan suru anak buah untuk tangkap kalian semua’ tegasnya.
Situasi mencekam, namun masa aksi tidak terpancing dengan
kata-kata memancing emosi dari pihak kepolisian dan Inteljen, sehingga masa
aksi memilih tenang di tempat dan
kordinator aksi mengharap semua tidak terpancing karena aksi kami adalah akasi
damai dan bermartabat serta menjunjung nilai kemanusiaan.
Aksi damai nasional dihadang
oleh Polisi maka bukti nyata bahwa di
Papua menutupi ruang demokrasi pada hal Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil
Dan Politik,
telah menjamin Hak
untuk berkumpul secara damai harus diakui.
Setiap
orang berhak atas kebebebasan untuk berserikat dengan orang lain, termasuk hak untuk
membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja untuk melindungi kepentingannya. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KNPB Stven Itlay.
Itlay juga menambahkan “tidak diperkenankan untuk membatasi
pelaksanaan hak ini. Setiap
orang yang dirampas kebebasannya wajib diperlakukan secara manusiawi dan dengan
menghormati martabat yang melekat pada diri manusia. Hak untuk berkumpul secara damai harus
diakui. Tidak ada pembatasan yang dapat dikenakan terhadap setiap kegitan masyarakat yang hidup di negara yang menganut sistem demokrasi, atas
nama kepentingan keamanan Negara.
Lanjut lagi, Undang –undang No 9 tahun 1998 pasal 28 ayat 1 huruf A-J
menyatakan bahwa, setiap orang berhak berkumpul berserikat untuk menjampaikan
pendapat di muka umum secara lisan maupun secara tertulis.
Hanya
dapat dicapai apabila diciptakan kondisi dimana setiap orang dapat menikmati hak-hak sipil dan politik dan juga hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.
Negara wajib untuk memajukan penghormatan terhadap hak berexpresi, hak
berpendapat dan hak untuk menikmati kebebasan setiap orang di muka bumi ini.
Tetapi hak politik dan hidup
dan hak berpendapat dihancurkan oleh negara 1 Mei 1963 sampai dengan saat ini Pembunuhan dan pemusnahan manusia Papua secara sitematis, masif dan terustruktur
dilakukan oleh negara untuk mempertahankan kekuasaanya.
Untuk menutupi genosida di
Papua pemerintah mengisolasi wilayah
Papua dari pantauan Masyarakat
Internasional. Pembunggaman ases bagi
wartawan asing dan lembaga kemanusiaan untuk mengujungi wilayah terus dibatasi dalam 5 dekade di Papua.
Pada Pukul 10:45 Waktu Timika, korlap memberikan kesempatan
kepada beberapa perwakilan untuk orasi-orasi olitik seperti Perwakilan dari
KNPB, PRD, Komisi AGAMA, Komisi ADAT, untuk menjelaskan tujuan aksi sehingga
semua pihak baik TNI-POLRI maupun Pemerintah Indonesia serta rakyat Papua
mengetahuinya. Sehingga semua tidak terpancing dengan hal-hal yang tidak
diinginkan.
Perwakilan dari komisi Agama Pdt. Daniel Bagau juga meneskan bahwa perjuanga Papua adalah
perjuangan suci jadi jangan kita nodai. Kita harus menjaga tutur kata kita nama
yang baik katakan baik tapi mana yang salah kita katakan salah supaya kita
tidak mendapat kutukan dari Tuhan.
Tambah lagi, isu persoalan Papua merdeka adalah Persoalan
Internasional antar Indonesia, Belanda, Amerika, PBB segerah membuka diri agar
menyelesaikan pelurusan sejarah Papua yang benar, adil
Perwakilan dari ADAT menjelaskan bahwa “Indonesia harus
mengakui kesalahan masa lalu sampai saat ini, biarkan kami menentukan nasib
sendiri diatas tanah leluhur moyang kami.
Indonesia tidak mampu
merubah pola ideologi kami sejak 53 tahun. Jadi biar kami miskin, biar kami
bodoh tinggalkn kami agar kami mau urus sendiri, “Tutur Pak Asso.
Perwakilan KNPB dan PRD, sekali gus membacakan Pernyataan
sikap Politik oleh ketua Umum KNPB Wilayah Timika, Steven Itlay, dalam
Pernyataan politiknya menyatakan bahwa:
Presiden Joko Widodo dalam kujungan kerja di Papua mengatakan
bahwa, membuka akses bagi wartawan asing
untuk masuk ke Papua tetapi, masih ada
pro dan kontra di jakarta antara DPR RI, Menkopolhukam dan kementrian luar
negeri serta Polda bahkan juga Pangdam
di Papua sampai dengan saat ini terus dipersoalkan.
Hal ini menandakan bahwa pernyataan Joko Widodo hanyalah
Opini dan pencitraan nama baik Indonesia terhadap sorotan dunia tetang
kebebasan press di Papua. Dengan demikian belum tentu wartawan asing akan masuk ke papua secara bebas untuk
menjalankan kegiatan jurnalismenya tetapi pasti
akan dibatasi oleh negara.
Ruang demokrasi pun terus dibungkam dengan dalil mengganggu
keamanan negara. Rakyat Papua Barat
tidak memiliki Ruang Demokrasi untuk menyampaikan pendapat secara bebas
atau mengexpresikan keinginanya sesui dengan hati nurani tentang
hak –haknya terus rampas oleh negara.
Hak politik terus dibungkam, hak ekonomi terus dicuri, hak
sumber daya alam yang dimilikinya terus diexplorsi, hak tanah adat terus
dirampas dan hak untuk hidup dibatasi dengan paksa menggunakan alat negara,
dengan stikmanisasi OPM, GPK Separatis dan KKB. Tidak ada ruang bagi rakyat Papua Barat, untuk hidup secara bebas menikmati kekayaan yang
melimpa di tanah ini.
Pada
pukul 11:20 waktu Timika, Rakyat Papua
kembali ke Sekertariat KNPB dan PRD untuk menutup rangkaian kegiatan aksi damai
Nasional wilayah Timika. Sampai pada pukul 12:00 waktu Timika masa tida di
kantor melanjutkan dengan arahan ketua
KNPB dengan ditutup dengan doa oleh Pdt Deserius Adii.
Walaupun
aksi damai kali ini polisi menghadang tapi masa aksi berjalan aman dan lancar
atas control dari keamanan militant knpb. (KNPB-PRD-Timika)
About Mypapua

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Related
Popular Posts
-
Knpb Timika News --- 57 0rang Anggota Knpb Wilayah Timika Yang dapat tahan di Mako Brimob Detasemen B Mil Km 32 pada Rabu 13 ...
-
KNPB Timika News- Hari ini tanggal 31 Mey 2016 adalah hari aksi damai Nasional di seluruh pelosok tanah papua dari sorong sampai...
-
Knpb News __Diketahui, Pada 31 Desember 2018 Kepolisian Resor Mimika sudah mengambil alih kantor atau markas KNPB wilayah Timika yang ...
-
Knpb News __ Kami tadi sudah pergi cek di kantor JEN terkait surat Somasi dari Perkumpulan Pengacara HAM (PAHAM) Papua, diki...
-
TIMIKA, KNPBNews____ Pada hari ini Jumat, 01 Juli 2016 Jam 11.00 Wpb, Komite Nasional Papua Barat [KNPB] Wilayah Timika sebagai M...
-
Mei 2015, rakyat Papua memahami akan kehadiran Indonesia di Wilayah Adat bangsa Papua. Tepat pada 1 Mei 2015 adalah hari aneksasi. ...
Comments
Labels
- ADVOKAT
- AKSI
- AKSI-DEMO
- AKTIVIS
- AMP
- ARTIKEL
- berika
- BERITA
- DIPLOMASI
- DOA
- DUKA
- FOTO
- FTO
- GEREJA
- Hukum dan Ham.
- IBADAH
- Informasi Papua Merdeka.TNI
- Informasi Terkait Papua Merdeka.
- INTERNASIONAL
- JUBI
- KNPB
- KNPB ASMAT
- KNPB BIAK
- KNPB KAIMANA
- knpb nabire
- KNPB PUSAT
- KNPB SORONG
- KNPB TIMIKA
- KNPB-PRD
- knpb-prd Wamena
- KNPB-PRD-BIAK
- KNPB-PRD-FAK-FAK
- KNPB-PRD-KAIMANA
- KNPB-PRD-TIMIKA
- KNPB-PRD-YAHOKIMO
- KNPB-PUSAT
- KOKONAO
- LAPORAN
- MAHASISWA
- MAMA PAPUA
- MANADO
- MSG
- NEWS
- Oleh Dr. Socratez Yoman.
- OPINI
- PAPUA
- PELANGGARAN HAM
- PERNYATAAN
- PERNYATAAN SIKAP
- PNWP
- PNWP-PRD
- Politisi
- POLRI
- SERUAN
- SOLOMON
- surat
- Tahanan Politik
- TERKINI
- TERKININ
- TIMIKA
- TNI
- TPN-OPM
- ULMWP
- VIDEO