Headlines

KNPB-PRD-FAK-FAK

PELANGGARAN HAM

AKSI-DEMO

» » KNPB Tetap Dorong Keanggotaan ULMWP di Melanesia Spearhead Group

United Liberation Movement of West Papua (ULMWP)
KBR, Jakarta - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) akan kembali menggelar ibadah dan orasi serupa di seluruh wilayah Papua pada 13 April mendatang. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan agar United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) diterima sebagai anggota oleh Melanesia Spearhead Group (MSG). Organisasi ini terdiri dari negara-negara Pasifik Selatan seperti Vanuatu, Solomon, Fiji dan Papua Nugini. Sementara ULMWP hanya dianggap sebagai pemantau di MSG.
"Saya pikir penangkapan itu tak melunturkan semangat kami mendukung ULMWP menjadi anggota dan menuntut kemerdekaan di Papua. Kami akan sebar surat pemberitahuan ke Polda Papua untuk aksi turun ke jalan pada 13 April nanti," kata Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo saat dihubungi KBR, Jumat (8/4/2016).
Victor Yeimo akan menggalang dukungan Gereja maupun organisasi adat di Melanesia pada aksi mendatang. Pasalnya penetapan ULMWP sebagai anggota MSG bisa membuka peluang bagi Papua Barat menggelar refendum. Penetapan ini akan diputuskan pada minggu kedua Mei mendatang.
"Supaya memengaruhi lima negara (Pasifik Selatan) ini agar menerima ULMWP sebagai anggota. Diplomat kami sudah melobi mereka. Karena yang jelas tujuan kami menjadi anggota full dan memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri," jelasnya.
Ia optimistis lima negara di MSG akan menyetujui keanggotaan ULMWP. Hal itu terlihat dari sikap Kemenlu Fiji yang sebelumnya menyatakan dorongannya agar ULMWP menjadi anggota. "Saya optimistis lima negara itu menyetujui hak penentuan nasib sendiri sejak pertemuan 2013 lalu. Jadi saya tidak ragu bahwa negara-negara itu akan menerima kita jadi anggota. Karena kemarin kita baru pemilihan Direktur MSG yang baru," imbuhnya.
United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) adalah organisasi payung untuk organisasi-organisasi yang bertujuan untuk memerdekaan Papua Barat. Di politik internasionalgerakan organisasi ini meniru gelombang dukungan terhadap bangsa Kanak. Sebelumnya, negara-negara Melanesia mendukung bangsa Kanak agar terbebas dari kekuasaan Perancis. Dukungan ini berbuah pada referendum yang akan berlangsung pada 2018 mendatang. 



Editor: Damar Fery Ardiyan 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama